Wednesday, November 7, 2018

Cashflow Quadrant, 4 Bagian untuk Menuju Kebebasan Keuangan yang Harus Ketahui

rich-dad-cashflow-quadrant

Cashflow Quadrant

Cashflow quadrant adalah sebuah diagram yang menggambarkan cara seseorang untuk memperoleh penghasilannya.
Sebuah buku yang ditulis oleh Robert Kiyosaki menjelaskan bagaimana nilai yang dianut seorang pribadi berpengaruh kepada cara mereka memilih pekerjaan.
Mungkin ada di antara kita yang sudah mendengar mengenai cashflow quadrant ini, dan juga ada yang baru pertama kali mendengarnya.
Kita akan mempelajari setiap bagian yang ada pada cashflow quadrant, untuk mengetahui juga posisi kita ada di bagian yang mana?

4 Tipe Manusia pada Cashflow Quadrant

Dari sekian banyak perbedaan manusia satu dan yang lainnya, mari mempersempit perbedaan tersebut ke dalam empat kelompok manusia.
Keempat kelompok ini membedakan cara seseorang memilih pekerjaan yang akan dijalani sesuai core value atau nilai yang dianut.
Cashflow quadrant terbagi ke dalam 2 bagian yaitu sisi sebelah kiri ditempati olehEmployee (E) dan Self-Employed (S) serta sisi sebelah kanan yang diduduki oleh Big Business (B) dan Investor (I).

#1 Quadrant “E”

Hasil gambar untuk pekerja
Quadrant “E” atau kependekan dari employee (karyawan) memilih mencari keamanan dan kenyamanan bekerja dengan gaji setiap bulan yang sudah pasti diterima.
Dengan menjadi karyawan yang baik dan mampu memenuhi persyaratan bekerja di perusahaan ternama, tentu berharap pekerjaan ini dapat membawa pada kenyamanan.
Orang-orang “E” harus menukar hampir seluruh waktunya untuk bekerja, yaitu 40 hingga 60 jam per minggu. Jika mereka tidak bekerja, artinya tidak ada uang yang dihasilkan.
Melalui jenjang karier yang jelas, sistem bekerja di perusahaan yang sudah punya nama besar, membuat “E” yakin memperoleh penghidupan yang layak.

Kenaikan gaji tahunan, bonus-bonus, dan lain sebagainya sudah menanti di depan mata selama kita memiliki penilaian kinerja yang baik di perusahaan yang sistemnya baik.
Sebuah kata yang paling tepat menggambarkan tipe seorang karyawan adalah securityatau rasa aman. Rasa aman dapat dialami jika tingkat risiko yang harus dihadapi rendah.
Quadrant “E” memperlihatkan juga mereka yang memilih untuk menjadi pekerja biasanya tidak memiliki keberanian untuk mengambil lompatan besar dengan risiko tinggi.

  • Kelebihan     : Mendapat kepastian Gaji Bulanan
  • Resiko            : Tidak memiliki kebebasan waktu, tidak memiliki kebebasan menentukan besarnya penghasilan, nasibnya tergantung atasan atau yang mempekerjakan. Jika sudah tidak dibutuhkan, bisa diberhentikan sewaktu-waktu.

  • #2 Quadrant “S”

    Hasil gambar untuk pebisnis
    Seperti apakah mereka yang ada di bagian “S” ini? “S” yang mewakili self-employed business menunjuk kepada para pebisnis yang memiliki usaha tetapi dikerjakan sendiri juga.
    Contohnya adalah dokter, agen asuransi, arsitek, desainer.
    Mereka memiliki bisnis sendiri, tetapi bisnis ini cenderung tidak dapat dilepaskan begitu saja.
    Pekerjaan “S” ini masih tetap membutuhkan kerja keras dan ide utama dari pemilik bisnis.
    Hampir mirip dengan employee, untuk memperoleh penghasilan “S” perlu menukarkan waktunya, bahkan lebih banyak waktu yang termakan dibandingkan dengan para karyawan.
    Karyawan masih punya waktu istirahat setelah jam kantor selesai. Tetapi jika punya bisnis sendiri, kita perlu memikirkan segala kemungkinan yang terjadi besok.
    Bagaimana jika bisnis ini mengalami penurunan, strategi apa yang harus diambil, dan lain sebagainya.
    Punya bisnis sendiri, artinya bekerja sendiri juga. Jika pelaku bisnis ini bermalas-malasan akan berakibat kepada penurunan omzet.
    Tetapi dengan self-employed business ini, sebetulnya adalah langkah awal yang baik untuk pindah ke quadrant bagian kanan menuju kebebasan finansial.
    • Kelebihan      : Sedikit berbeda dengan Kuadran E, orang-orang di kuadran S lebih memiliki kebebasan waktu, dan kebebasan dalam menentukan penghasilan mereka. Semakin giat mereka bekerja, semakin besarlah penghasilan mereka
    • Resiko           : Jika mereka sakit, dan tidak bekerja, maka mereka tidak mendapat uang sama sekali.

      #3 Quadrant “B”

      Hasil gambar untuk pebisnisKeseriusan para pelaku usaha di self-employed business akan membawa kepada tingkat selanjutnya yaitu quadrant B atau big business.
      Yang tergolong ke dalam big business adalah perusahaan yang memiliki + 500 orang karyawan.
      Pemilik bisnis yang maju biasanya tidak mau bekerja sendiri. Mereka mampu mengelola sumber daya yang ada termasuk sumber daya manusia.
      Pebisnis ini membuat sistem yang baik dan mengajak orang-orang yang mumpuni di bidangnya untuk menjadi sebuah tim yang solid.
      Seperti kita ketahui saat bekerja dalam sebuah tim, kita akan menghasilkan sinergi yang baik.
    • Dalam sebuah tim, masing-masing akan mengerjakan bagiannya untuk mencapai tujuan yang sama, maka pekerjaan akan lebih efektif dan efisien, serta menghasilkan penerimaan yang besar pula.
      Namun pada kenyataannya memang tidak mudah untuk membangun bisnis yang kuat dan bertahan lama. Banyak perusahaan yang tutup kembali kurang dari 5 tahun.
      Namun saat big business dapat dipertahankan dan terus dikelola dengan baik seiring dengan perkembangan jaman, maka pada akhirnya pemilik bisnis ini, kerja atau tidak kerja akan tetap menghasilkan uang atau disebut dengan passive income.
      • Kelebihan        :Memiliki kebebasan menentukan berapa besar uang yang ingin didapat, Memiliki kebebasan waktu 3. Membuka lapangan kerja baru
      • Resiko              :  Jika gagal, resikokerugian ditanggung sendiri.


    #4 Quadrant “I”

    Hasil gambar untuk investor
    Mungkin tahapan “I” atau investor ini dapat dikatakan paling tinggi dari cashflow quadrant.
    Di mana pada quadrant “I” digambarkan mereka yang sudah memiliki kebebasan dalam hidupnya, baik itu kebebasan finansial, maupun kebebasan waktu.
    Dengan disertai pengetahuan yang memadai dan terus-menerus diperbaharui, harta yang dimiliki oleh para investor pada akhirnya akan bekerja keras untuk menghasilkan uang bagi mereka.
    Sangat berbeda dengan keadaan pada “E” dan “S”, di mana mereka berusaha keras untuk dapat menghasilkan uang dan juga tanpa disadari sedang kehabisan waktu mereka dengan orang-orang yang terkasih.
    Kesuksesan tidak dicapai dengan mudah. Mereka yang saat ini berhasil, pasti juga mengalami berbagai macam kegagalan sebelumnya, hanya saja mereka tidak pernah putus asa dan terus mencoba.
    Seringnya orang lain tidak tau perjuangan yang harus dilewati tetapi mau menikmati hasilnya.
    • Kelebihan          :  Uang bekerja untuk kita
    • Resiko               :  Jika salah perhitungan, uang bisa melayang dalam sekejap mata.

    Proses dan Progres

    Proses pencapaian puncak kebebasan finansial pastinya akan memakan waktu yang lama.
    Steak yang kamu bisa nikmati di restoran melewati berbagai proses pematangan dan penataan (plating) yang artistik sehingga harganya menjadi tinggi.
    Proses jatuh bangun inilah yang mau tidak mau harus dihadapi saat kamu mempunyai sebuah mimpi untuk mencapai kebebasan finansial.
    Setiap proses yang dihadapi akan membawa dirimu naik ke tingkatan yang lebih tinggi.

    Pilih Rasa Aman atau Kebebasan?

    Setelah melihat keempat quadrant di atas, bisakah kamu menentukan ada di mana posisimu saat ini? Nah, dalam bekerja kamu lebih memilih yang mana?
    Apakah rasa aman dan nyaman dengan penghasilan yang pasti atau memilih keluar dari zona nyaman, memberikan pengorbanan untuk nantinya berusaha mencapai titik kebebasan finansial?
    Semua itu kembali kepada tujuan yang ingin dicapai serta nilai yang dianut oleh masing-masing kita. Dan apapun pilihannya pasti ada keuntungan maupun kerugian yang harus diterima.
    Jangan sampai salah menentukan tujuan dari kehidupanmu sebelum melangkah.
    Jika kita memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha, kita bisa memulainya dari kuadran S. Karena kita memang harus belajar dan melatih diri kita sendiri dulu untuk menjalankan usaha kita sendiri sebelum kita membayar orang lain untuk menjalankannya. Hal ini penting karena sebagai seorang pengusaha, kita harus tahu hal-hal teknis di lapangan. Why? Salah satunya adalah untuk memperkecil resiko ditipu karyawan yang nakal. Tetepi yang lebih penting dari itu adalah kita bisa menentukan solusi dengan lebih tepat dan cepat jika terjadi masalah, karena kita betul-betul memahami kondisi di lapangan.
    Jadi, ngomong-ngomong, Anda mau di kuadran yang mana nih?
    Kalau saya pilih di kuadran B dan I. Why? Lebih banyak uang, lebih punya waktu untuk keluarga dan bisa lebih bermanfaat bagi banyak orang..
    TERIMA KASIH

    No comments:

    Post a Comment

    5 komoditas yang Menjadi Trademark Indonesia

      MATA INDONESIA, JAKARTA –  Sebagai negara kepulauan,  Indonesia  memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Di antarnya ada sejumlah komod...