Sunday, September 23, 2018

Cara mengakhiri hubungan Teman Tapi Mesra (TTM) tanpa menyakiti si dia


Cara mengakhiri hubungan Teman Tapi Mesra (TTM) tanpa menyakiti si dia

Gak semua memang, tapi pasti diantara agan ada yang ada di zona TTM ini.

Dan banyak di antar agan pasti bingung ama hubungan yang gak jelas ini, agan juga pasti gak enak kalo misalkan tiba-tiba ngilang aja gitu dari doi tanpa kejelasan.

Buat agan yang emang mau ngeakhirin TTM nih ane punya sedikit tips

Hubungan asmara yang tidak diawali dengan kejelasan bisa berujung pada masalah yang kompleks dan membuat Anda frustrasi.
Sebab, Anda tak pernah benar-benar bisa menyimpulkan status hubungan. Anda berpikir hanya teman, tetapi ada intensitas dan kasih sayang yang lebih dari itu.
Anda pun berkesimpulan, hubungan yang Anda jalani adalah hubungan asmara, tetapi Anda dan si dia tidak pernah benar-benar menyatakan perasaan masing-masing dengan jelas.
Tibalah Anda pada titik jenuh dan muak dengan kondisi hubungan seperti halusinasi tersebut.
Namun, bagaimana mengakhiri hubungan yang tanpa status yang seperti tidak memiliki awal yang jelas ini?
“Anda harus bicara dengan si dia mengenai ekspektasi Anda untuk meninggalkan hubungan tersebut. Anda utarakan bahwa ingin melanjutkan hidup,” ujar Talya Knable, LCPC, seorang konsutan klinis berlisensi.
Knable menganjurkan, jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan dan kegelisahan Anda pada si dia.
Sebab, Anda juga harus menciptakan jarak yang memudahkan masing-masing untuk melepaskan diri.
“Kebanyakan orang terjebak dalam hubungan seperti ini karena keduanya tidak berniat serius atau ragu-ragu dengan keputusan diri sendiri. Namun, Anda harus terus maju dan menjalankan hidup tanpa ada beban masa lalu,” urainya.
Kebanyakan orang mungkin tergoda untuk melakukan jalan pintas, seperti mengirimkan pesan singkat yang menjelaskan keinginan Anda untuk tak lagi dekat dengan dia.
Namun, cara terbaik adalah bicara tatap muka. Hal ini menunjukkan kedewasaan dan rasa percaya diri Anda.
“Anda berpikir, hubungan ini tidak pernah ada awalnya, mengapa harus mengakhirinya dengan dramatis. Namun, menghilang begitu saja akan menimbulkan amarah pada pasangan. Lebih baik lakukan konfrontasi secara baik-baik,” saran Stef Safran, seorang matchmaker profesional.
Safran menambahkan bahwa kita tidak pernah tahu kapan kita berkenalan atau bertemu dengan orang baru.
Bisa saja, pasangan baru tersebut masih ada hubungan teman atau kerabat dengan si dia yang Anda tinggalkan tanpa kabar berita.
“Seseorang bebas memengaruhi orang lain lewat persepsi pribadi. Jadi, memang lebih baik, hadapi pasangan Anda ini meski hubungan berjalan tidak jelas. Melangkahlah sebagai sosok yang lebih dewasa,” ujarnya.
Seorang psikolog, Samantha Smithstein, Psy.D., menjelaskan hubungan asmara yang tidak memiliki arah hanya akan menyakiti keduanya. Perasaan telah buang-buang waktu sama menyakitkannya dengan penyesalan.
“Jenis hubungan yang Anda jalani, mungkin atau tidak mungkin, mengarah ke hubungan atau kehidupan bersama. Hubungan tanpa kejelasan tidak memiliki jalur, tidak memiliki peta, tidak ada tujuan, kecuali komitmen untuk bersama saat sekarang. Namun, akhirnya, itu berakhir semu,” jelas Smitstein.
Knable mengatakan, biasanya perempuan lebih siap untuk berkomunikasi mengenai apa yang membuat pikiran mereka gelisah.
Hal ini dikarenakan perempuan memang secara alamiah lebih ekspresif dalam mengomunikasikan perasaan mereka.
Oleh karena itu, cobalah untuk mengarahkan pembicaraan untuk mendiskusikan arah hubungan dengan pasangan Anda.
Perjelas apakah hubungan ini akan berlanjut atau berhenti, sehingga Anda berdua lebih ringan dalam mengambil keputusan dalam rencana hidup di waktu mendatang.
“Hal yang baik untuk memiliki perspektif positif mengenai mengapa hubungan harus kandas dengan seseorang ini,” jelas Heidi McBaik, MA, LMFT, LPC, RPT, seorang konsultan hubungan dan terapis masalah keluarga.
Melissa Ferrari, seorang psikoterapis yang berbasis di Sydney, Australia, menjelaskan, hubungan tanpa kejelasan dan tanpa arah biasanya dijalani oleh orang-orang yang takut sendiri.
"Kita menyukai dengan lingkungan dan kondisi yang akrab dengan diri kita, meskipun itu tidak baik untuk diri kita," jelas Ferrari.
Selain itu, dia juga menjelaskan, jenis hubungan yang dijalani oleh seseorang bisa juga dipengaruhi oleh peristiwa pahit masa kecil.
Jadi, misalnya, seseorang tumbuh dengan ayah yang pemarah, dia tidak memiliki hubungan yang baik dengan anaknya.
Anak dari ayah pemarah itu kemungkinan besar ketika tumbuh dewasa lebih nyaman berpasangan dengan seorang yang juga sama pemarahnya. Alasannya, dia memiliki keinginan tersembunyi untuk memperbaiki tabiat buruk tersebut. Tentu saja, hal itu sulit dan kebanyakan kasus, berakhir dengan gagal.


Nah emang keterbukaan jadi solusi terbaik buat agan.


Memang menyakitkan kalo misalkan kita utarain, tapi kali aja doi ngerti dan agan bisa lanjutin hidup agan dengan normal tanpa embel-embel TTM

Buat agan yang emang naksir beneran, cara ini juga bagus biar jelas hubungannya. Apa sekedar teman atau lebih dari itu

Semoga Bermanfaat artikelnya gan



No comments:

Post a Comment

5 komoditas yang Menjadi Trademark Indonesia

  MATA INDONESIA, JAKARTA –  Sebagai negara kepulauan,  Indonesia  memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Di antarnya ada sejumlah komod...