Yep, urusan cinta emang selalu seru buat dibahas, apalagi kalau menyangkut duit. Wahh ini yang paling seru. Serasa perdebatan ngga ada habisnya kalau soal yang satu ini.
Nah, Gan Sist, pasti pernah dong yah naksir seseorang?
Terus, terutama nih buat para Agan, pasti berusaha untuk mendekati orang yang Agan suka kan alias gebetan.
Segala cara dan modus dikeluarkan, hingga tiba saat Agan ngajak gebetan buat kencan alias jalan, alias hangout.
Pilihan jenis kencan pasti beda-beda.
Ada yang milih buat nonton trus makan.
Ada juga yang milih makan malam romantis.
Atau ada juga yang lebih kasual, sekedar ngopi-ngopi seharian, biar ngobrol makin nyaman.
Tapi, pernah ngga Agan atau Sista kepikiran?
Sebenarnya kalau kencan dengan gebetan, siapa sih yang seharusnya keluar duit?
Apakah si Agan yang harus bayarin?
Atau biar anti mainstream, si Sista yang keluarin duit?
Atau, kalau sama-sama jaim, keduanya yang dengan keluarin duit?
Hahah, pasti pada gatel mau komen nih?
Masa-masa pedekate, emang masa yang serba salah yah?
Karena kencan dengan gebetan kan ngga sekali dua kali.
Kalau kita salah sedikit aja, gebetan pasti ilfeel, alias hilang feeling dan mundur teratur.
Beberapa Agan yang cukup mapan, mungkin mampu bayarin seluruh pengeluaran selama kencan.
Tapi bagaimana dengan Agan yang, yeahh alhamdulillah masih bisa bayarin nonton, tapi lanjut makan malam romantis?
Duhh abis deh duit sebulan.
Para cowo alias Agan-agan yang ganteng di sini mungkin merasa memiliki dominasi yang lebih kuat. Jadi merasa sedikit minder, kalau Sista atau gebetannya yang harus ngeluarin duit.
Ini wajar, karena kita dididik di masyarakat patriakal. Dimana laki-laki dituntut jadi dominan.
Tapi apakah itu sebuah kewajiban?
Apakah wajar seorang laki-laki SELALU membiayai pengeluaran selama kencan?
Apakah hubungan seperti itu sehat?
Lalu bagaimana kalau cewe yang keluarin duit?
Apakah salah cewe membiayai pengeluaran selama kencan?
Seperti yang sudah ane mention di atas Gan Sist, kencan itu menurut ane terbagi jadi 3 tipe..,
nih dia ulasan dari ane.
1. Kencan mainstream
Kencan seperti ini sih yang paling banyak terjadi. Dimana, si cowok yang dominan, dengan membiayai seluruh pengeluaran selama kencan dengan si cewe.
Itu makanya ane sebut mainstream.
Kencan model ini, biasanya terbawa karena budaya setempat, apalagi di Asia, seperti Indonesia ini.
Buat para Agan penganut kencan model ini wajib berhati-hati dengan gebetannya. Karena kencan model ini rawan buat dijadiin modus oleh para cewek.
Modus? Iyes, karena beberapa cewek senang memanfaatkan cowo-cowo yang royal dan over pride. Jadi, sebentar-bentar minta beliin lipstick, habis itu minta beliin bedak, ehh trus minta isiin paket data, besoknya minta makan sushi, pulangnya minta ngopi-ngopi cantik.
Itu kencan atau azas manfaat?
Oh yah, ane ngga bilang semua cewek loh yah.
So, bijaklah dalam memilih gebetan.
2. Kencan anti mainstream
Di model kencan ini, kebalikan dari yang pertama. Di sini, cewe yang ngeluarin duit dan biayain seluruh pengeluaran selama kencan.
Salah ngga sih?
Hmm, ngga ada yang salah. Ini tergantung kerelaan si cewek dan cowok.
Tapi kalau menurut ane pribadi, cowok yang bijak dan tulus mencintai, ngga akan mau terus-terusan menikmati hasil kerja keras pasangannya.
Buat para Sista yang menjalani kencan model ini, evaluasi lagi yah hubungan kalian.
3. Kencan 1 on 1
Kenapa ane nyebut kencan one on one?
Karena di kencan model ini, semuanya setara. Mau si cowok atau si cewek.
Semuanya keluar duit.
Kalau Agan nemuin gebetan yang mau diajak kencan model gini, Agan wajib bersyukur dan segera nikahin deh.
Karena cewek seperti ini adalah cewek yang pengertian. Dia tahu ngga selamanya pasangannya memiliki keuangan yang mumpuni. Tujuan dari menjalin hubungan dengan Agan adalah untuk menuju ke arah yang lebih serius, bukan karena azas manfaat.
Sista pun tidak perlu sungkan kalau memang mau bayarin kencan kok, ngga usah takut si cowok akan tersinggung. Tanyakan dengan sopan, boleh ngga Sista yang bayar kali ini. Karena hubungan yang saling menyayangi melibatkan kontribusi dari kedua belah pihak.
Sekali lagi, proses pedekate adalah proses saling mengenal, seberapa cocoknya Gan Sist dengan gebetan. Jadi waktu yang dihabiskan berdua seharusnya menjadi menyenangkan dan tidak ada yang harus dikorbankan.
tambahan quote
Selama belum ada ikatan resmi, untuk pengeluaran uang selama pacaran haruslah berimbang, karena kan sama-sama senengnya dan juga menikmatinya, selain itu juga perlu diterapkan prinsip berjaga-jaga jika hubungannya nanti putus di tengah jalan, sehingga kerugian yang diderita tidaklah begitu besa.
No comments:
Post a Comment