Thursday, February 8, 2018

7 Fakta Unik Seputar Go-Jek



Warga Jakarta kini tengah gandrung dengan salah satu moda transportasi berbasis aplikasi online, Go-Jek. Sebuah model bisnis yang sangat inovatif sekaligus praktis dalam membantu mobilitas masyarakat
Warga jakarta kini tengah gandrung dengan salah satu moda transportasi berbasis aplikasi online, Go-Jek. Sebuah model bisnis yang sangat inovatif sekaligus praktis dalam membantu mobilitas masyarakat Jakarta.
Berbeda dari jenis transportasi umum lainnya, Go-Jek menggunakan sistem yang sangat unik. Dengan memanfaatkan kecanggihan smartphone dan internet sebagai media, aplikasi ini sangat memudahkan supir yang bekerja sekaligus calon penumpang yang hendak menggunakan jasanya.

Untuk lebih mengenal moda transportasi yang tengah naik daun ini, berikut saya sajikan beberapa fakta unik seputar Go-Jek yang perlu Anda ketahui.

1. Tidak hanya untuk antar jemput
Ternyata Go-Jek tidak hanya menyediakan jasa antar jemput saja, tetapi juga menyediakan jasa angkut barang, kuliner, hingga berbelanja. Jadi, supir Go-Jek tidak hanya melayani antar jemput pelanggannya, namun juga bisa mengantarkan barang, mengantar makanan, dan membelikan apa yang dibutuhkan pelanggan selama barang tersebut masih bisa dibawa dengan sepeda motor.
2. Sangat mengutamakan keamanan
Untuk menjaga kepercayaan pelanggan, Go-Jek sangat mengutamakan safety riding. Hal tersebut terlihat dari penampilan supir Go-Jek yang selalu menggunakan helm standar dan jaket. Para pengemudi Go-Jek juga dijamin memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan punya keahlian mengendarai sepeda motor yang mumpuni.
3. Memiliki aplikasi mobile yang sangat bermanfaat
Fitur yang diberikan oleh Go-Jek melalui aplikasi mobile-nya pun terbilang sangat bermanfaat bagi pengguna jasanya. Dengan tampilan sederhana, namun kinerjanya sangat baik. Aplikasinya dapat digunakan baik oleh supir maupun pelanggannya.
Pelanggan dapat memilih fasilitas yang disediakan Go-Jek, ada 4 menu utama yang disediakan. Menu Transport digunakan untuk antar jemput, pelanggan dapat memilih supir terdekat, kemudian memilih untuk mengantarkannya pada menu ini.
Menu Instant Courier digunakan untuk angkut barang, menu Go-Food untuk pesan makanan, dan menu Shopping untuk membelikan barang. Sementara si supir memanfaatkan aplikasinya untuk melacak lokasi pelanggan yang membutuhkan jasanya.
4. Tidak semua driver Go-Jek sebelumnya tukang ojek
Meskipun bisnis yang dijalankan adalah ojek, namun nyatanya tidak semua supirnya berprofesi sebagai tukang ojek sebelum menjadi supir Go-Jek. Terbukti ada beberapa mahasiswa atau pekerja kantoran yang rela mengantre berjam-jam untuk mendaftar menjadi driver Go-Jek dengan alasan mencari tambahan penghasilan.
5. Tidak semua driver Go-Jek pria
Berbeda dengan ojek 'konvensional', tak semua driver Go-Jek adalah pria. Ada juga pengemudinya yang wanita. Go-Jek memang tidak membatasi gender dalam bisnisnya, asalkan bisa mengemudi, mempunyai SIM serta memenuhi persyaratan lainnya, siapapun bisa menjadi supir Go-Jek.
6. Dimusuhi tukang ojek lain
Di saat pamornya kian menanjak, Go-Jek kerap dimusuhi pengojek lain lantaran mereka merasa kalah saing dari sisi pendapatan. Supir Go-Jek memang memiliki penghasilan yang lebih tinggi dari pengojek konvensional. Namun terlepas dari itu, kebanyakan kasus perselisihan terjadi akibat kesalahpahaman dari pengojek lain tentang Go-Jek.
7. Gaji supir Go-Jek bisa diambil harian
Ini adalah salah satu faktor yang menjadi penyebab pengojek lain enggan bergabung dengan Go-Jek dan terkesan memusuhi para supir Go-Jek. Para pengojek mengira bahwa gaji akan mereka terima sebulan sekali layaknya pegawai kantoran.
Namun kenyataannya, gaji para driver dibayarkan ke rekening masing-masing dan dapat diambil kapan saja. Pembagian keuntungan yang didapat ialah 80 untuk supir, dan 20 untuk manajemen Go-Jek.


No comments:

Post a Comment

5 komoditas yang Menjadi Trademark Indonesia

  MATA INDONESIA, JAKARTA –  Sebagai negara kepulauan,  Indonesia  memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah. Di antarnya ada sejumlah komod...